1. Apa produk dari UT?
UT memiliki empat fakultas dan satu program pascasarjana
yang menawarkan lebih dari
30 program studi dengan jenjang yang bervariasi meliputi:
1. Program Magister
1.1. Ilmu Administrasi
1.2. Manajemen
1.2.1. Bidang Minat Manajemen Pemasaran
1.2.2. Bidang Minat Manajemen Sumber Daya Manusia
1.2.3. Bidang Minat Manajemen Pendidikan
1.3. Ilmu Kelautan
1.3.1. Bidang Minat Manajemen Perikanan
1.4. Pendidikan Matematika
2. Program Sarjana/S1
2.1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
2.1.1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2.1.2. Pendidikan Bahasa Inggris
2.1.3. Pendidikan Biologi
2.1.4. Pendidikan Fisika
2.1.5. Pendidikan Kimia
2.1.6. Pendidikan Matematika
2.1.7. Pendidikan Ekonomi
2.1.8. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2.1.9. Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD)
2.1.10. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini(PGPAUD)
2.2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA)
2.2.1. Statistika
2.2.2. Matematika
2.2.3. Biologi
2.2.4. Ilmu dan Teknologi Pangan
2.2.5. Agribisnis
2.2.6. Perencanaan Wilayah dan Kota Bidang Minat
Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan (PWKL)
2.3. Fakultas Ekonomi (FEKON)
2.3.1. Ekonomi Pembangunan
2.3.2. Managemen
2.3.3. Akuntansi
2.4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
2.4.1. Administrasi Negara
2.4.2. Administrasi Bisnis
2.4.3. Ilmu Hukum
2.4.4. Ilmu Pemerintahan
2.4.5. Ilmu Komunikasi
2.4.6. Ilmu Perpustakaan
2.4.7. Sosiologi
Forum 3 – Branding, Jawaban MAP Page 2 of
6
2.4.8. Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan
3. Program Diploma (D2, D3 dan D4)
3.1. D2 – Perpustakaan
3.2. D3 – Perpajakan
3.3. D4 – Kearsipan
4. Sertifikat
4.1. Program Sertifikat Administrasi Pemerintahan
Desa
4.2. BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing)
4.3. Program Sertifikat Ketatausahaan Sekolah
4.4. Program Sertifikat Statistika bagi Aparatur
Pemerintahan Desa
4.5. Program Sertifikat Akuntansi Keuangan Daerah
4.6. Program Sertifikat Karya Ilmiah untuk Guru
5. Massive Open Online Course (Moocs)
5.1. Public Speaking,
5.2. Manajemen Pemasaran
5.3. Pendidikan Jarak Jauh
5.4. English for Children
5.5. Aneka Pengolahan Pangan Manajemen Pemasaran
2. Uraikan Brand dan Branding dari UT serta makna
nya dari sisi
a. Brand
Logo UT
Lingkungan yang
menggambarkan antena parabola terbagi dalam 5 (lima) bagian, melambangkan:
- Dasar/falsafah Negara Indonesia
Pancasila
- Sifat/cara penyampaian pengajaran
melalui media komunikasi yang terjangkau untuk seluruh wilayah Indonesia
Pena dan buku melambangkan:
- Semangat belajar secara mandiri
-Pendidikan dan ilmu pengetahuan
Tiga bidang garis lembaran buku, melambangkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Unsur warna:
Biru tua mencerminkankan kepercayaan, kebijaksanaan,
kestabilan, dan kematangan berpikir dalam mengambil keputusan. Warna ini
mempresentasikan nilai integritas
(Integrity) dari Universitas Terbuka sebagai sebuah
lembaga pendidikan yang telah berdiri lebih dari 25 tahun dan terpercaya.
Kuning mencerminkan imajinasi, kreativitas, kebahagiaan, kegembiraan,
kehangatan, dan optimisme. Warna ini menunjukkan bahwa Universitas Terbuka
menghargai dan mendukung setiap kreativitas dan dinamisme setiap
individu di dalamnya.
b. Branding Making Higher Education Open to All
c. Atribut
Kriteria:
satu merek menyampaikan atribut tertentu ke dalam pikiran orang
UT
adalah pendidikan yang dilakukan jarak jauh dan terbuka secara inisiatif
belajar mandiri tanpa perlu tatap muka dengan dosen.
“Pendidikan Jarak Jauh”, “Terbuka”, dan “Mandiri”
d. Manfaat
Kriteria: atribut produk perlu diterjemahkan ke dalam
manfaat fungsional dan emosional
Pendidikan Jarak Jauh: pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka,
melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak
(audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi)Tidak ada batasan
jarak selama terhubung dengan internet
Terbuka: tidak
ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan
frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT
harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang
sederajat)
Mandiri: Belajar
secara mandiri. Hal tersebut dalam banyak hal ditentukan oleh Kemampuan belajar
secara efektif yaitu: kecepatan membaca, kemampuan memahami isi bacaan,
disiplin diri, inisiatif, motivasi belajar yang kuat, mengatur waktu dengan
efisien, dapat membuat jadwal target belajar sendiri. Cara belajar atas
inisiatif sendiri, sehingga secara tidak sadar cara ini dapat menumbuhkan rasa
keingintahuan tentang suatu permasalahan sampai terselesaikan hal tersebut.
Atau bahkan melatih kita berfikir secara Multitasking.
e. Nilai
Kriteria: merek produk menyatakan tentang nilai produk
tersebut
Pendidikan Jarak Jauh: menghemat waktu. Tidak menggangu jadwal kegiatan yang
lain. Waktu bisa disesuaikan dengan kegiatan yang lain. bisa dilakukan kapan
saja, dimana saja tanpa perlu tatap muka dengan dosen. Bisa mengunakan berbagai
macam media seperti: media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video,
komputer/internet, siaran radio,
dan televisi).
Terbuka: lebih
flexible untuk dapat bergabung dengan Universitas Terbuka (dengan syarat harus
tamat SMA/SLTA).
Mandiri: Menumbuhkan
rasa inisiatif, keingitahuan, semangat belajar, belajar berfikiri secara
multitasking.
f. Budaya
Kriteria: merek melukiskan budaya tertentu
Tidak ada batasan untuk belajar kapan saja, dimana saja,
siapa saja bisa belajar di perguruan tinggi negeri Universitas Terbuka (PTN).
Kemandirian belajar secara inisiatif sendiri.
g. Kepribadian
Kriteria: merek juga mencerminkan kepribadian tertentu
Kaum muda yang energik semangat mencari ilmu memahami
teknologi masa kini ditengah ketatnya berbagai kesibukan dalam bekerja dan
bersosial.
h. Pengguna
Kriteria: Merek juga menunjukkan jenis konsumen suatu
produk
memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara
Indonesia dan warga negara asing,
di mana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan
tinggi; memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja
atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi
tatap muka;
3. Analisislah Daur Hidup UT?
a. Tahap Pengenalan
Kriteria: suatu periode awal pengenalan produk ke pasar
agar konsumen menyadari keberadaannya
Universitas Terbuka atau yang sering disingkat UT. Universitas
Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan
pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun
1984. Ya UT itu PTN, perguruan tinggi negeri, jadi statusnya setara dengan ITB,
UGM, UNY, Undip, UnSri, UI dan PTN-PTN negeri yang lain, dan karena negeri
jadilah jelas diakui oleh pemerintah, dan otomatis juga status ijazahnya jelas,
dan stara dengan ijazah-ijazah yang dikeluarkan oleh universitas lainnya.
b. Tahap Pertumbuhan
Kriteria: suatu periode peningkatan pertumbuhan penjualan
yang sangat cepat dan peningkatan laba yang cukup berarti
Sebagai perguruan tinggi negeri, UT memiliki visi dan misi.
Visi UT adalah “pada tahun 2021 UT menjadi institusi Perguruan Tinggi Terbuka
dan Jarak Jauh (PTTJJ) berkualitas dunia dalam menghasilkan produk perguruan
tinggi maupun dalam menyelenggarakan, mengembangkan, dan menyebarkan informasi
PTTJJ”.
c. Tahap Kedewasaan
Kriteria: suatu periode penurunan dalam pertumbuhan pasar
karena produk telah diterima oleh sebagian pasar potensial
Peluang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Di masa lalu,
penyelenggaraan PJJ didominasi oleh
Universitas Terbuka. Namun, sekarang setiap perguruan
tinggi negeri (PTN) dapat membuka kelas PJJ dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku. Hal ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No 109 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada
Pendidikan Tinggi. Di dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa PTN dapat
menyelenggarakan PJJ dalam lingkup program studi maupun mata kuliah. Jika PTN
ingin menyelenggarakan PJJ dalam bentuk
program studi, maka kelas PJJ harus diselenggarakan pada
50 % atau lebih, dari jumlah mata kuliah dalam 1 (satu) program studi. Namun,
jika PTN ingin menyelenggarakan PJJ dalam bentuk mata kuliah, maka kelas PJJ
bisa hanya diselenggarakan dalam 1 (satu) mata kuliah saja. Lebih lanjut lagi,
terdapat tiga buah modus yang dapat digunakan oleh PTN dalam penyelenggaraan
PJJ, yaitu :
1) Modus tunggal,
2)Modus Ganda dan
3) Modus konsorsium.
Modus ini menggambarkan persentase jumlah kelas PJJ dan tatap
muka pada suatu PTN. Apa yang harus dilakukan PTN untuk menyikapi peluang ini?
Persiapan yang paling penting adalah memberikan pemahaman paradigma mengajar dalam
bentuk PJJ kepada dosen dan stakeholder yang terdapat di internal PTN.Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan atau seminar kepada pihak terkait. Kemudian,
PTN yang akan menyelenggarakan PJJ dapat melakukan peninjauan terhadap PTN yang
telah menyelenggarakannya lebih dahulu. Di tahun 2014, Kementerian Pendidikan
dan kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) bersama beberapa
perguruan tinggi menyelenggarakan
program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu
(PDITT). PDITT menggunakan metode pembelajaran PJJ berbasis e-Learning. PDITT bertujuan
untuk mengatasi permasalahanpermasalahan berikut: kapasitas Perguran Tinggi
(PT) yang terbatas, keterjangkauan PT yang rendah dikarenakan sebaran yang
kurang merata sehingga meningkatkan biaya kuliah dan akomodasinya, sebagian
besar PT belum memiliki sumber daya pendidikan yang memadai dan berkualitas,
dan PT bermutu lebih terkonsentrasi di pulau Jawa. Terdapat beberapa perguruan
tinggi yang berkontribusi dalam
PDITT yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung,
Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Gajah Mada, Assosiasi
Perguruan Tinggi.
Untuk informasi selanjutnya silahkan buka website UT di www.ut.ac.id
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka
dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31. Tulisan adalah
karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar