Berbagi Pengalaman Belajar ...
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Untuk
teman-teman jurusan akuntansi, saya ingin berbagi pengalaman selama saya
belajar di UT.
Sebelumnya
saya ingin berbagi masa lalu yang akhirnya menentukan bagaimana saya
menghadapi semua masalah dalam hal gaya belajar.
Saya
mahasiswa lanjutan dari diploma 3 akuntansi salah satu universitas negeri di
jakarta, lulus tahun 2007 dengan IPK 3.06.
Saya
sudah mengenal UT waktu saya kuliah, dimana UT memiliki cabang di kampus saya.
Banyak teman-teman saya tidak mengetahui bagaimana perkuliahan UT dan status
akreditasinya. Yang pasti teman-teman saya memiliki pendapat yang kurang
baik, karena kuliah hanya di hari sabtu atau minggu.
Saya
hampir mengambil perkuliahan di UT, namun karena saya takut tidak fokus jika menjalani dua
perkuliahan.
Saya
ingin melanjutkan kuliah S1 untuk karir yg baik. maka saya mengambil kuliah
di Universitas Negeri ternama di manado. Biaya yang ditawarkan cukup mahal,
terutama uang muka hampir 10 juta rupiah.
Sebenarnya
uang tidak menjadi masalah karena saya sudah bekerja dan belum menikah. Namun
saya mengurungkan niat untuk kuliah karena ada beberapa kendala menurut
pegawai di universitas tersebut. beliau mengatakan jika saya melanjutkan di
univ. tersebut saya harus mengulang semua mata kuliah karena perbedaan
akreditasi dimana kuliah saya dulu akreditasinya B sedangkan di univ.
tersebut akreditasinya A.
Saya
merasa bingung dengan hal tersebut. sehingga saya mengambil kuliah di UT
tahun 2010.2.
sampai dengan 2012.1 saya tidak serius kuliah, membayar biaya mata kuliah tapi sya tidak pernah melapor atau bertanya kapan ujian, walaupun saya sering di sms oleh pihak UT untuk selalu mengingatkan kepada saya untuk ikut ujian. Namun karena saya tidak biasa dengan perkuliahan tanpa dosen, rasa takut untuk bertanya, dan saya masih terpengaruh dengan semua pernyataan teman-teman saya selama saya kuliah dulu.
Terakhir
kali saya diskusi dengan teman baik saya, dia bilang ayahnya ga pernah lulus
dan nilainya selalu jelek. Tentu siapapun yang mendengar pasti akan mundur
untuk melanjutkan kuliah di UT. Tapi anehnya saya tidak seperti itu, saya
justru heran dan bertanya-tanya apakah sesulit itu kuliah di UT.
Saya
mempunyai kebiasaan selalu menantang diri saya sendiri, "bagaimana
jika" saya bisa lulus di UT, walaupun saya tidak yakin juga sih, tapi
karena ada niat untuk berusaha dan berdoa kepada Allah saya yakin jalan itu
ada.
Saya
ingin membuktikan bahwa pernyataan teman-teman kuliah saya dulu itu tidak
benar. Sehingga akhirnya saya pun terus membaca buku katalog setiap hari dan
memahami siapa sih UT?, Apakah seseram itu? atau malah jauh lebih baik dan
menyenangkan. Kita lihat saja.
Ok. Saya harus kuliah benar-benar dulu, baru saya tahu faktanya. Dari buku kataloglah saya memberanikan diri untuk bertanya tentang Alih kredit mata kuliah. Dengan rasa malu saya bertanya, tanpa waktu yang lama saya langsung dibantu alih kreditnya yg penting bawa ijazah, transkrip dan persyaratan lainnya seperti yang tertulis di buku katalog.
SK
alih kredit saya keluar yaitu saya hanya menjalani kuliah sebanyak 53 sks,
waw berarti saya hanya 3 semster saya bisa lulus.
tapi
kenyataannya nilai saya jelek. 2 mata kuliah C, dan 3 mata kuliah D, saya
melihat nilai D membuat saya down dan ingin mundur saja. tapi seperti saya
bilang semakin down saya, justru memotivasi saya untuk belajar lagi. dari
UPBJJ lah saya mengetahui perkuliahan melalui online. Nilai saya berubah
menjadi nilai B ada 3, Nilai C ada 2, dan D ada 1 buah. Yang membuat saya
tambah semangat belajar ada satu nilai A.
Saya
bertanya-tanya apakah ini kebetulan atau memang saya bisa
.
Tak
pernah puas, itulah saya selalu ingin jadi yang sempurna walaupun itu sulit
harus tetap dikerjakan dulu, jika hasilnya di luar perkiraan, saya tetap bersyukur, dan selalu
bertanya apakah saya akan mengulang lagi atau tidak. Ya tentu saja saya pasti mengulang. saya pasti bisa.
Semester berikutnya saya semakin kreatif untuk mencari referensi di dunia maya tentang contoh soal yang mirip dengan tugas yang diberikan tutor. Teruslah berusaha untuk menjadi yang pertama dalam memposting jawaban, itu yang sering saya lakukan.
Saya
lampirkan nilai saya, coba perhatikan nilai saya tidak sempurna pada awalnya, tapi saya
juga ingin selalu berusaha memperjuangkan masa depan, dan tidak mungkin selalu mengandalkan orang
lain untuk membantu...
Sekarang
IPK terakhir saya 3.26, lebih baik daripada waktu di D3 dulu. Perkuliahan biasa yaitu pertemuan langsung dengan dosen dan teman-teman kuliah yang banyak, tidak akan menjamin
nilai anda lebih baik.
Lanjutannya:
|
...
|